Waktu-waktu terbaik untuk otak kita
![https://www.theatretime.co.uk/wp-content/uploads/2010/07/brain2.jpg](https://www.theatretime.co.uk/wp-content/uploads/2010/07/brain2.jpg)
Seperti dikutip dari Health.MSN, ada 8 waktu tertentu yang mana seseorang bisa menjadi brilian dalam melakukan tugas-tugasnya, yaitu :
Jam 7-9 pagi: Saat terbaik untuk meningkatkan semangat dan gairah
Hal ini karena kadar hormon oksitosin (hormon cinta) berada di level tertinggi setelah bangun tidur. Waktu ini merupakan saat yang tepat untuk memperkuat hubungan dengan orang-orang yang paling penting dalam hidup. Peneliti Inggris menuturkan bahwa kadar oksitosin pada laki-laki akan berangsur-angsur menurun seiring berjalannya waktu.
Jam 9 pagi sampai 11 siang: Saat terbaik untuk kreativitas
Saat ini merupakan waktu yang prima untuk belajar serta mengerjakan tugas yang membutuhkan analisa dan konsentrasi. Karena itu saatnya mengembangkan ide baru, membuat presentasi atau melakukan brainstorming.
Jam 11 sampai jam 2 siang: Saat terbaik untuk melakukan tugas yang sulit
Namun sebaiknya tetap tidak melakukan beberapa tugas secara bersamaan, karena akan membuat seseorang kehilngan konsentrasi. Karena itu saatnya melakukan presentasi atau melakukan tugas yang berat lainnya.
Jam 2-3 siang: Saat terbaik untuk beristirahat
Jika tetap harus bekerja dan melawan kantuk, cobalah berjalan-jalan sebentar, melakukan meditasi atau minum air putih. Hal ini bisa meningkatkan volume vaskuler dan sirkulasi sehingga meningkatkan aliran darah ke otak.
Jam 3 siang sampai 6 sore: Saat terbaik untuk kolaborasi
Jam 6 sore sampai 8 malam: Saat terbaik untuk melakukan tugas-tugas pribadi
Jam 8-10 malam: Saat terbaik untuk bersantai
Jam 10 malam ke atas: Saat terbaik untuk tidur dan menunda segala kegiatan
Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup sebanyak 7-8 jam, sehingga bisa mendapatkan kesehatan dan energi yang optimal di pagi hari.
sumber: www.apakabardunia.com/
Tags:
—————
Tokoh Kita
Gregor Johann Mendel
(lahir di Hynčice (Heinzendorf bei Odrau), Kekaisaran Austria (sekarang masuk Republik Ceko), 20 Juli 1822 – meninggal di Brno, Kekaisaran Austria-Hungaria (sekarang Ceko), 6 Januari 1884 pada umur 61 tahun) disepakati sebagai Bapak Pendiri Genetika. Tinggal di Brno (Jerman: Brunn), Austria (sekarang bagian dari Republik Ceko), ia adalah seorang rahib Katolik yang juga mengajar di sekolah. Rasa ingin tahunya yang tinggi menuntun dia melakukan pekerjaan persilangan dan pemurnian tanaman ercis. Melalui percobaannya ini ia menyimpulkan sejumlah aturan ('hukum') mengenai pewarisan sifat yang dikenal dengan nama Hukum Pewarisan Mendel.